Pages

Subscribe:

Resmi. Diego Mengundurkan Diri Dari Pelita Jaya


Pemain Timnas U-23 Indonesia, Diego Michiels, dikabarkan memutus kontrak secara sepihak dengan klub tempatnya bernaung saat ini, Pelita Jaya Karawang.
Sebagaimana diketahui, Pelita Jaya Karawang saat ini diperkuat oleh lima pemain naturalisasi. Mereka adalah Diego Michels, Jhonny van Beukering, Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, dan Ruben Wuarbanaran.
Namun, kini kabar mengejutkan datang dari Diego Michiels. Gunawan Tamsir selaku Ketua Umum Pelita Jaya mengumumkan bahwa Diego kini sudah tak berstatus sebagai pemain Pelita Jaya lagi karena sudah menandatangani surat pengunduran diri secara sepihak.
“Saya baru saja dihubungi oleh Bapak Gunawan Tamsir yang menyampaikan salah satu pemain Pelita Jaya yang memperkuat Timnas U-23 pada Sea Games yang baru lalu, Diego Michels telah menandatangani Surat Pengunduran diri secara sepihak dari Pelita Jaya FC,” demikian pernyataan yang dibuat Lalu Mara Satriawangsa Manajer Pelita Jaya, lewat akun resmi Facebook-nya.
Menurut pengakuan Diego, surat pengunduran diri tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya oleh Ketua Komisi Disiplin PSSI Benhard Limbong. Terkait hal itu, Pelita Jaya rencananya akan melakukan somasi terhadap Diego. Jika tidak mendapatkan tanggapan, maka Pelita Jaya akan membawa masalah tersebut ke jalur hukum.
“Atas peristiwa tersebut, kami akan melakukan langkah awal dengan mensomasi Diego Michels, dan selanjutnya bila yang bersangkutan tetap tidak mentaati kontrak yang sudah disepakati, masalah ini akan kami bawa ke ranah hukum,” sambungnya.
Nama Diego michiels mendadak mencuat kala tampil cemerlang dengan mengantar timnas ‘Garuda Muda’ meraih medali Perak di ajang SEA Games ke-26. Dari delapan pertandingan yang ia lakoni bersama Timnas U-23, dua gol sukses disarangkannya.

Setelah Syamsir Alam dan Zainal Haq, Penarol Kontrak 2 Pemain Indonesia Lagi

Klub raksasa Uruguay, Atletico Penarol, dikabarkan telah menandatangani kontrak dengan dua pemain belia asal Indonesia, Manahati Lestusen dan Abdul Rahman Lestaluhu. Kedua pemain tersebut akan bergabung dalam skuad Sociedad Anonima Sportiva (SAD) yang akan bermain di Liga Junior Uruguay. 

"Mereka akan bermain untuk Penarol, seperti Syamsir Alam yang pernah bermain di sana," ujar Perwakilan Pelita Jaya yang juga Manajer Program SAD Uruguay, Adika Nuraga Bakrie seperti dikutip dari situs AFF, Jumat, 30 Desember 2011.

Penarol merupakan klub tersukses di Uruguay. Klub berjuluk Aurinegros tersebut telah mengoleksi 37 gelar Liga Uruguay. Selain itu, Penarol juga mengkoleksi 5 gelar Copa Libertadores yang merupakan kompetisi tertinggi di Amerika Selatan dan 3 gelar Piala Intercontinental.

Selain merekrut Manahati dan Abdul Rahman, Penarol juga dikabarkan akan memperpanjang kontrak pemain Indonesia lainnya, Muhamad Zainal Haq.

Sementara itu, sukses juga diraih pemain Indonesia lainnya, Syamsir Alam. Pemain Penarol tersebut dikabarkan akan bergabung dengan klub Divisi 2 Liga Belgia, CS Vise. Syamsir yang masuk dalam seleksi Pelatnas SEA Games 2011 lalu akan bergabung dengan Yandi Sofyan, Alfin Tuassalamony dan Yericho Christiantoko di CS Vise.

Indonesia - Malaysia Gagas Liga Sepak Bola ASEAN

Indonesia dan Malaysia sedang menggagas terselenggaranya liga sepak bola se-Asia Tenggara. Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Andi Malaranggeng bersama Menteri Belia dan Sukan Malaysia YB Dato' Sri Ahmad Shabery Cheek di Hotel Garden Palace Surabaya, Rabu, 28 Desember 2011.

Menurut Andi, ide kompetisi liga Asean itu tercetus ketika para menteri olahraga se-Asia Tenggara bertemu di Yogyakarta seminggu lalu. Mereka, kata Andi, sepakat menggalang persatuan lewat olahraga khususnya sepak bola. "Sekarang ini lingkup Asean makin terintegrasi, dan kami ingin makin mempererat komunitas ini melalui sepak bola," kata Andi.

Sepak bola, kata Andi, dinilai sebagai media yang tepat untuk merekatkan hubungan. Apalagi di setiap negara Asean, antusiasme penonton sepak bola luar biasa. Andi berharap ide ini dapat terealisasi pada 2013 atau 2014 mendatang. "Mengenai formatnya bagaimana, nanti biar dibahas oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan Malaysia Super League (MLS)," ujar Andi.

Jika liga Asean terwujud, Andi berharap dapat meningkatkan mutu sepak bola Asia Tenggara sejajar dengan Asia Barat atau Asia Timur. Selama ini, imbuh dia, level kemampuan antara belahan Asia itu masih timpang. "Siapa tahu nanti sepak bola Asia Tenggara makin maju dan mengalahkan mereka," ucap Andi.

Dato' Sri Ahmad Shabery Cheek menambahkan, penduduk Asia Tenggara sekitar 600 juta jiwa. Sebagian besar dari mereka, kata Dato', menggemari olahraga, khususnya sepak bola. Dia mencontohkan saat tim nasional Indonesia bertemu Malaysia dalam final SEA Games baru-baru ini. "Jalan-jalan di Indonesia dan Malaysia lengang karena warganya nonton final di televisi," ujar Dato'.

CEO PT LPIS Widjajanto mengatakan, dirinya diminta Andi Malarangeng untuk menjajaki ide tersebut. Sebagai langkah awal, kata dia, Indonesia dan Malaysia menyelenggarakan pertandingan Unity Cup yang mempertemukan Persebaya Surabaya melawan Kelantan FC.

Pertandingan kedua tim digelar dua kali, yakni di Kelantan pada Jumat pekan lalu dan di Surabaya pada Rabu malam ini. "Kebetulan saya dekat dengan CEO MLS Stuart Ramalingan, jadi bisa langsung mengawali ide tersebut," kata Widjayanto.

Resmi. Aji Santoso Gantikan RD Sebagai Pelatih Timnas U23

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunjuk asisten pelatih tim nasional U23 Aji Santoso sebagai pengganti Rahmad Darmawan yang akan resmi nonaktif pada 13 Januari mendatang. Aji Santoso akan dikukuhkan pada Januari mendatang dalam rapat Komite Eksekutif PSSI.

"Kemungkinan besar memang Aji karena dia asisten Rahmad. Tapi baru akan diputuskan dalam rapat Exco (Komite Ekskutif) 8 Januari nanti," kata Koordinator Tim Nasional Bob Hippy ketika dihubungi, Senin, 26 Desember 2011.

Aji mendampingi Rahmad Darmawan saat Skuad Garuda Muda meraih medali perak dalam ajang SEA Games XXVI November lalu. Mantan pelatih Persebaya Surabaya dan Persisam Samarinda ini nantinya akan didampingi Widodo Cahyono Putro. Aji akan melanjutkan program yang ditinggalkan Rahmad Darmawan.

Selain bakal menggantikan Rahmad Darmawan, Bob melanjutkan, Aji Santoso juga akan mendampingi pelatih tim senior yang saat ini masih dipegang Wim Rijsbergen. "Sudah otomatis nanti pelatih U23 menjadi asisten pelatih timnas senior," katanya.

Sebelumnya pelatih Semen Padang Nil Maizar disebut-sebut bakal menggantikan Rahmad Darmawan. Namun nama Nil Maizar sebenarnya tak pernah masuk bursa pelatih timnas U23. Nil Maizar hanya diplot melatih tim Indonesia Selection melawan PSV Eindhoven, yang belakangan batal ke Indonesia, bukan untuk tim nasional.

Aji Santoso sendiri belum bisa dikonfirmasi mengenai penunjukkannya sebagai pelatih tim nasional U23. Telepon selulernya tak aktif ketika dihubungi.

Eriyanto, Pemain Terbaik AC Milan Junior Sekarang Menjadi Gembala Domba

“Tanyakan kepada mereka, apa harapan dan cita-cita. Mau menjadi pesepakbola atau memilih karier lainnya. Bisa berhasil sebagai pemain bola, sekolah, atau profesi lainnya”  itulah pesan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Andi Mallarangeng, saat menerima sejumlah anak-anak muda berbakat negeri ini, beberapa waktu lalu.

Eriyanto adalah salah satu dari anak-anak berbakat itu. Tak banyak yang mengenal nama remaja satu ini, dan itu sangatlah wajar, karena dia hanyalah seorang anak kampung yang sangat sederhana yang berasal dari Desa Nagrak Utara, Sukabumi. Namun tentu ada yang istimewa, jika ia dan sejumlah anak muda lainnya diterima oleh orang nomor satu Indonesia.

“Nama saya Eriyanto, umur saya 14 tahun. Setelah SMP saya putus sekolah dan berasal dari keluarga tidak mampu,” kata Eri, yang kemudian disusul rekan-rekannya, saat SBY meminta anak-anak muda itu memperkenalkan diri.

Cerita itu terjadi tahun lalu di bulan Oktober 2010, mereka yang diterima Presiden SBY adalah 17 bibit-bibit muda potensial asal Indonesia yang tergabung dalam The All Star Team Milan Junior Camp yang tahun lalu menjadi juara di Milan Junior Camp Day Tournament di markas AC Milan, Italia.

Atas prestasi tersebut, Bendera Merah Putih berkibar di Stadion San Siro, Italia. Bukan gelar juara saja yang berhasil diraih. Dua remaja potensial Indonesia terpilih menjadi yang terbaik. Putra asal Bali, I Putu Angga Eka Putra terpilih sebagai pemain terbaik, dan Eriyanto asal Sukabumi, terpilih sebagai kapten terbaik.

Pemilihan pemain dan kapten terbaik bukan sekadar pemanis seremonial. Menurut pelatih The All Star Team Milan Junior Camp Indonesia, Yeyen Tumena, yang menilai mereka adalah mantan pemain Milan, misalnya Franco Baresi dan Paolo Maldini.

Satu tahun kemudian, di penghujung 2011, perjalanan hidup Eriyanto, sang kapten terbaik pilihan para legenda AC Milan, masih berada di luar jalur yang tidak sesuai cita-citanya. Cahaya Eriyanto (16 tahun) yang dulu menjadi kapten terbaik Milan Junior Camp Day Tournament 2010 kini kian redup, gara-gara urusan administrasi.

Putra pasangan Bapak Uli (42) dan Ibu Rha Suleha (37) gagal masuk timnas U-16 Championship 2012. Penyebabnya adalah Eriyanto terlambat menyerahkan berkas administrasi. Padahal bergabung dengan timnas U-16 adalah cita-cita sekaligus kesempatan yang bisa menjadi jalan untuk membangkitkan eksistensi Eriyanto di dunia sepak bola.

Eriyanto yang dulu disanjung Baresi dan Maldini dan pernah makan bersama dengan Presiden SBY dan Ibu Ani, kini menjalani hidup seperti anak kampung seperti sedia kala. Sepulang sekolah di SMAN 1 Nagrak, Eriyanto mencari rumput untuk memberi makan domba-domba peliharaannya. Pengalaman bertemu Baresi, Maldini, dan SBY pun tak ubahnya bunga tidur, yang hilang tanpa bekas begitu kesadaran indrawi pulih.

“Setelah pulang dari turnamen di AC Milan Junior, tidak ada yang menawari untuk bermain sepak bola atau masuk pemusatan latihan seperti lazimnya calon bintang sepak bola lainnya. Saat ini saya hanya berlatih di kampung dan kegiatan lainnya seperti sekolah” begitu yang diucapkannya dihadapan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

Menurut Eriyanto, beberapa kali ada tawaran untuk bermain di Jakarta dan kota lain. Namun, menurut Eriyanto, ia tak bisa mengambil kesempatan itu karena keterbatasan administrasi. Yang belum terjawab adalah apa yang dimaksud Eriyanto dengan keterbatasan administrasi.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Hermawan, sangat menyayangkan talenta yang dimilki Eriyanto tak terakomodasi. Gubernur juga meminta Pemerintah Kabupaten Sukabumi memerhatikan dan memberikan kemudahan dan fasilitas bagi Eriyanto untuk mengembangkan kariernya.

Satu tahun sudah berlalu sejak Eriyanto dan beberapa talenta muda sepak bola negeri ini diterima SBY. Satu tahun sudah berlalu sejak SBY berpesan kepada Andi Mallarangeng untuk memerhatikan perkembangan Eriyanto dan rekan-rekannya. Namun, keadaan Eriyanto saat ini masih seperti dulu. Harapannya untuk menjadi pemain sepak bola sesuai talenta yang dimilkinya masih jauh dari harapan.

Tahun ini, setelah tidak ada perubahan, orang nomor satu Jawa Barat, Ahmad Hermawan meminta kepada Pemkab Sukabumi dengan permintaan yang hampir sama yang pernah diucapkan SBY kepada Andi Mallarangeng. Dan, nasib Eriyanto masih sama saja.
Kalau mereka yang diberi legitimasi oleh rakyat untuk mengelola negeri ini hanya memberikan janji-janji kosong saja, bagaimana talenta-talenta potensial ini memberikan prestasi lebih untuk bangsa ini. Jangan sampai, Eriyanto dan "Eriyanto-Eriyanto" lain bernasib seperti tokoh utama film Rambo, yang berjaya di negeri orang dan terabaikan justru ketika berada di negeri sendiri.

Real Madrid ke Indonesia Mei 2012

Klub sepakbola raksasa Spanyol, Real Madrid akan menyambangi Indonesia bulan Mei 2012. El Real akan melakukan pertandingan uji coba melawan tim nasional Indonesia.


"Real Madrid sudah memasukkan agenda kunjungan ke Indonesia Mei 2012. Makanya, kita berharap rencana itu terealisasi," kata Staf Khusus Menpora, Faisal Abdullah di Jakarta, kemarin.


Kepastian adanya kunjungan Real Madrid itu pada saat Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng menandatangani program Kerja sama antara Liga Pendidikan Indonesia (LPI) dengan Real Madrid Foundation (RMF) di kantor Real Madrid Foundation Stadium Santiago Bernabeu Madrid, Spanyol, Kamis (15/12).


Menurut Faisal, penandatanganan nota kesepahaman ini berkaitan dengan rencana pendirian sekolah sepakbola gratis di Indonesia yang akan dimulai Januari 2012.


"Ini merupakan buah dari penjajakan kesepakatan yang sudah dilakukan sejak April 2011. Dari kerja sama ini diharapkan akan lahir pemain berkualitas yang dapat meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia di masa mendatang," kata Faisal yang mendampingi Andi Mallarangeng saat penandantangan LPI dan RMF tersebut.


Mengenai sekolah sepakbola gratis, kata Faisal, akan dibangun di tujuh kota yakni Jawa Timur, Yogyakarta, Samarinda, Jayapura, Banjar Baru, Jakarta dan Makassar. "Pemerintah berharap seluruh kota di Indonesia diadakan sekolah itu. Tapi, dari tujuh kota itu akan kita lihat perkembangannya," ujar Faisal.


Program ini tidak hanya berfungsi sekedar ajang mencari bakat, tetapi diupayakan agar pembinaan sepak bola anak-anak mampu meningkatkan prestasi belajar dan juga standar kesehatan bagi perkembangan olahraga. Lantas siapa saja yang berhak menghuni sekolah gratis itu? Kata Faisal, pihak pemerintah akan menggelar seleksi melalui kompetisi.


Namun, teknis pelatihan dan manajemen sekolah akan langsung di bawah otoritas Real Madrid. "LPI saat ini sedang mempersiapkan sarana dan prasana serta struktur pelaksanaannya," ungkapnya.

Naldo, Pemain Muda Asal Yogyakarta Dikontrak Madrid 3 Tahun

Siswa SSB Marsudi Agawe Santosa (MAS) Yogya dan Diklat PSIM, Ronaldo Dasilva Lolombulan mengaku bangga dan gembira terpilih menjadi pemain yang berkesempatan belajar sepakbola di Mortalaz Madrid, Spanyol selama tiga tahun.

“Ini impian saya sejak kecil bisa menggembleng kemampuan sepakbola di luar negeri. Saya siap meninggalkan rumah dan orang tua selama tiga tahun untuk mengembangkan karir sepakbola di Madrid,” ungkap putra bungsu dari pelatih Inyong Lolombulan saat dihubungi KR, Kamis (22/12).

Terpilihnya Naldo ke Madrid dengan beasiswa Kementerian Pemuda dan Olahraga itu melalui proses yang panjang. Naldo yang merupakan siswa SMP 13 Yogyakarta terjaring ikut seleksi dari keikutsertaannya dalam Liga Pendidikan Indonesia (LPI) 2011.

Pemain yang terjaring itu kemudian menjalani program Lipio Camp 2011 di Cibubur, beberapa waktu lalu. Seleksi diikuti total 96 peserta. Mereka disaring menjadi 22 pemain yang akhirnya diambil delapan pemain, termasuk Naldo.

Berdasarkan informasi awal, dari delapan itu masih akan diciutkan lagi menjadi empat pemain. Tapi dari informasi terakhir, delapan pemain ini akan diberangkatkan semua ke Madrid. “Ya saya memang mendapat kabar delapan pemain akan diberangkatkan semua ke Madrid,” ungkap Naldo.

Selain Naldo, tujuh pemain lainnya terdiri dari M Dimas Drajad (SMPN 3 Gresik), Dwi Candra Riskamana (SMPN 4 Semarang), Thomas Kristianda (SMPN 4 Semarang), Carli Xaronika (SMPN 1 Selo Kampar Riau) dan Aldo Claudio (SMPN 223 Jakarta).

Sebelum berangkat ke Madrid, mereka akan mengikuti pemusatan di Semarang mulai 1 Januari tahun depan. Mereka akan digembleng teknik dan fisiknya, pembekalan bahasa Spanyol dan mengenal seluk-beluk hidup di luar negeri selama 3 bulan.

Persija LPI Seleksi Pemain Keturunan Bali - Australia

Skuad Persija Jakarta (versi IPL) akan mendapat tenaga baru. Tim asuhan Jaya Hartono tersebut tengah menyeleksi pemain berdarah Bali-Australia, Amadeus Suropati.

Persija sebenarnya bukan satu-satunya klub Indonesia yang meminati Amadeus. Arema Malang juga sempat membidik mantan pemain Forrestfield United, tim asal Liga Australia tersebut. Dengan tinggi badan 186 cm dan berat 85 kg, sosok Amadeus dipandang cocok untuk menempati pasukan serang Persija.

"Kami senang ada seorang anak bangsa yang bermain di liga luar dan mau mencoba latihan. Kami masih menyeleksinya untuk bergabung dengan Persija," ungkap Jaya seperti dilansir situs resmi Liga Prima Indonesia.

Meski demikian, Jaya belum bisa memberi jaminan bahwa pemain yang 31 Desember nanti berusia 26 tahun ini bisa bergabung dengan timnya. Maklum, Amadeus baru satu kali berlatih bersama Emmanuel De Porras dkk.

"Saya harus melihat dia dalam beberapa latihan, apakah cocok dengan pemain lain atau tidak. Namun, tidak menutup kemungkinan jika cocok dia bisa masuk dalam tim," tuturnya.

Persebaya Tahan Imbang Juara Liga Malaysia

Persebaya sukses menahan Juara Malaysia League Soccer (MLS) 2011, Kelantan FA dengan skor 1-1 dalam pertandingan persahabatan Piala Permai Malaysia-Indonesia di Baharu, Malaysia, Jumat, 23 Desember 2011. Kelantan sempat unggul terlebih dahulu di menit ke-62 lewat gol yang diciptakan oleh Indra Putra. Namun berhasil disamakan oleh sepakan terukur Andik Vermansyah di menit 85.

Kedua tim langsung menggebrak sejak pluit tanda dimulainya pertandingan dibunyikan. Kelantan FA yang diperkuat sejumlah pemain timnas Malaysia beberapa kali berusaha menekan lini pertahanan Persebaya. Namun, rapihnya barisan pertahanan yang ditunjukkan tim berjuluk Bajul Ijo cukup menyulitkan lini depan Kelantan untuk mencetak gol.

Persebaya mencoba beberapa melakukan serangan balik cepat dengan memanfaatkan kelengahan lawan. Namun penyelesaian yang kurang sempurna dari Andik Vermansyah dan kawan-kawan membuat sejumlah peluang emas berakhir sia-sia. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan masih imbang tanpa gol.

Memasuki babak kedua, Kelantan terus gencar melakukan serangan. Beberapa kali serangan kelantan mengancam gawang Persebaya. Namun, Kelantan baru berhasil unggul di menit ke-62 lewat gol yang dicetak Indra Putra memanfaatkan bola liar di dalam kotak penalti.

Namun, kemenangan Kelantan yang sudah di depan mata berhasil digagalkan Andik Vermansyah. Pemain yang memperkuat skuad Timnas Indonesia SEA Games XXVI tersebut mampu menyamakan kedudukan saat laga memasuki menit ke-84.

Gol tersebut tercipta melalui aksi individu Andik yang mengecoh dua pemain bertahanan Kelantan. Pemain kelahiran Jember, Jawa Timur, tersebut kemudian melakukan tendangan terukur yang tidak dapat terjangkau kiper Kelantan. Skor berubah 1-1.

Hingga laga berakhir, tidak ada lagi gol yang tercipta. kedua tim harus puas berbagi angka dalam laga ini. Laga ini sendiri merupakan laga pertama yang selanjutnya akan dilanjutkan untuk laga kedua pada 28 Desember 2011. Laga kedua dijadwalkan akan digelar di Surabaya, Indonesia.

Mulai Musim Depan, SCTV Siarkan Liga Champions Eropa

UEFA telah memberikan hak siar Liga Champions untuk musim 2012/2013 sampai 2014/2015 di Indonesia kepada SCTV. Selain itu, SCTV juga akan menyiarkan pertandingan Liga Europa.

Dilansir situs resmi UEFA, SCTV akan menyiarkan pertandingan-pertandingan Liga Champions melalui saluran SCTV dan Indosiar. Sedangkan untuk jaringan TV kabel akan disiarkan melalui Nexmedia. Sebelumnya, hak siar Liga Champions di Indonesia dimiliki oleh RCTI dan Indovision.

Untuk siaran Liga Champions, SCTV akan menyiarkan satu pertandingan secara langsung dan dilanjutkan dengan program highlights di tiap malam pertandingan. Selain itu, SCTV juga akan menyiarkan tiga siaran tunda di tiap pekannya.

Sementara itu, Indosiar akan menyiarkan minimal dua siaran tunda tiap pekannya. Sedangkan Nexmedia akan menyiarkan satu pertandingan secara langsung serta sisa pertandingan secara tunda.

Untuk ajang Liga Europa, SCTV juga akan menyiarkan satu laga secara langsung, dua laga secara tunda, dan program highlights. Sementara Nexmedia akan menyiarkan semua sisa pertandingan secara tunda dan satu pertandingan secara langsung.

Dalam rilis tersebut juga disebutkan UEFA mengucapkan rasa terima kasihnya pada RCTI dan Indovision yang selama ini memegang hak siar Liga Champions dan Liga Europa di Indonesia.

Dicoret PSSI, Persipura Bakal Ikut Liga Oceania

Persipura Jayapura bakal mengikuti liga negara-negara Oseania atau Australasia, sebuah benua yang terdiri dari banyak negara, bila saja dikeluarkan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Langkah itu akan diambil sebagai protes kepada PSSI bila tidak mau mengakomodasi klub-klub yang menginginkan perubahan untuk sepak bola Tanah Air. “Wacananya bergabung bersama liga negara-negara Oseania, bukan Australia. Ini kalau tidak ada peluang Persipura berada terus di bawah PSSI,” kata La Sya, Ketua Harian Persipura Jayapura, Kamis 22 Desember 2011.

Dia mengatakan memang sulit dan pasti bertentangan dengan aturan umum bahwa sebuah klub negara lain boleh ikut berlaga di kompetisi negara berbeda. “Tapi mau bagaimana lagi, wacana itu bisa saja. Ini hanya satu jalan keluar yang dipikirkan,” ujarnya.

Menurutnya, bila jadi bergabung, nuansa politis antara Papua dan negara-negara Oseania akan makin terasa. “Jika tidak diterima di Indonesia, ya gabung saja dengan mereka. Tapi tentu ini akan sangat berat karena akan dilihat penuh nuansa politis, tapi dengan cara ini kami bisa lebih baik,” katanya.

Oseania ataupun Australasia merupakan benua yang terdiri dari negara-negara seperti Australia, New Zealand, Papua New Guinea, dan negara Kepulauan Pasifik, di antaranya Fiji, Nauru, Kribati, Tahiti, Samoa, Palau, dan banyak lagi.

Oseania merupakan benua dengan luas daratan terkecil dengan jumlah penduduk kedua terkecil setelah Antartika. “Kompetisi di sana lebih teratur dan profesional. Kami kan maunya ikut liga yang benar-benar profesional.”

Mantan Kapten Persipura era tahun 90-an, Fernado Fairyo, mengatakan rencana tersebut tidak salah. “Liga di sana lebih berbobot, pemain Persipura juga tidak kalah sama pemain negara lain,” katanya

Baginya, dengan berada di kompetisi negara berbeda, Persipura bisa menilai lagi kemampuannya bertarung. “Kalau di Indonesia kita sudah tahu kemampuan klub lain, tapi saya kira wacana ini baik untuk Persipura menjajal kekuatan tim negara lain. Kenapa tidak kalau badan atau organisasi sepak bola di Asia atau dunia mengizinkan itu,” ujar dia.

Kabar Persipura akan ke liga negara-negara Oseania datang setelah tim juara Indonesia Super Liga 2010/2011 itu dijegal bertarung di Liga Champions Asia. Persipura juga dipastikan akan mendapat sanksi karena membelot dari Liga Prima Indonesia ke ISL.

PSV Eindhoven Batal ke Indonesia

Dualisme kompetisi yang tak kunjung kelar membuat klub sepak bola elit asal Belanda, PSV Eindhoven, batal berkunjung ke Indonesia. PSV membatalkan kunjungan karena PSSI tak bisa menurunkan para pemain terbaik untuk melawan mereka.

"Karena krisis yang saat ini terjadi di PSSI dan tidak adanya pemain lokal yang kredibel untuk berkompetisi," demikian yang tertulis dalam keterangan pers dari Saujana Media, promotor yang berencana mendatangkan PSV Eindhoven ke Indonesia, Jumat, 13 Desember 2011.

Seperti diketahui saat ini terjadi dualisme kompetisi, yaitu Indonesian Premier League dan Indonesia Super League. PSSI hanya mengakui Indonesian Premier League sebagai kompetisi resmi.

FIFA, sebagai induk sepak bola dunia, juga telah mengeluarkan larangan kepada para pemain Indonesia Super League memperkuat tim nasional. Selain itu para pemain Indonesia Super League juga dilarang mengikuti kegiatan PSSI.

Masalahnya, sejumlah pemain bintang dan punggawan tim nasional, seperti Christian Gonzales, Bambang Pamungkas, Boaz Salossa, dan Firman Utina justru bermain di Indonesia Super League. Mereka tak bisa memperkuat tim nasional atau pertandingan yang digelar PSSI dengan pihak ketiga.

Hal inilah yang dipersoalkan Saujana Media. PSSI semula menjanjikan akan menurunkan para pemain bintang untuk melawan PSV Eindhoven. Klausul ini tertuang dalam kontrak yang diteken PSSI dengan Saujana Media selaku promotor PSV Eindhoven.

Namun PSSI tak bisa menurunkan bintang-bintang tersebut karena mereka bermain di Indonesia Super League. "Sangat disesalkan karena kami telah dijanjikan pemain-pemain terbaik, tapi sampai sekarang tidak dipenuhi PSSI." tulis Saujana Media melalui keterangan persnya.

Tanpa para pemain bintang tersebut, dipastikan pertandingan bakal sepi penonton yang berimbas langsung pada penjualan tiket. Pertimbangan finansial inilah yang membuat mereka membatalkan rencana mendatangkan PSV Eindhoven.

"Kami tidak yakin tiket untuk pertandingan Jakarta Selection (melawan PSV Eindhoven) nanti bisa meringankan beban keuangan membawa PSV Eindhoven ke Jakarta." tulis Saujana Media dalam keterangan persnya.

Pembatalan pertandingan ini dipastikan akan mencoreng nama Indonesia di Eropa. Klub-klub raksasa Eropa yang semula berniat melakukan kunjungan ke Indonesia, bakal berpikir ulang karena tidak stabilnya sikap PSSI.

Benfica dan Porto Paling Serius Gaet Andik


Daftar klub yang mengincar Andik Vermansyah makin bertambah. Jika sebelumnya LA Galaxy, Benfica, Real Madrid, Novara, dan Reggina, kini raksasa Liga Portugal, FC Porto mengaku juga menginginkan gelandang serang Persebaya dan timnas U-23 itu.

Hal ini dibenarkan CEO Persebaya 1927, Saleh Mukadar jika satu diantara tiga klub Eropa tersebut selain Benfica dan Novara adalah FC Porto.

Namun, Saleh menegaskan apabila klub-klub tersebut serius menginginkan Andik maka Persebaya hanya mau melepas sang pemain dengan status pinjaman terlebih dahulu karena Andik masih terikat kontrak hingga 2013.

"Yang serius (mendekati Andik) FC Porto dan Benfica. Pelatih kita (Divaldo Alves) inginnya dia main di Portugal karena dia berasal dari sana," kata Saleh, Jumat (16/12/2011).
"Kalau Andik ke Novara pasti beli putus. Mungkin kami akan pinjamkan ke FC Porto. Kami siap membayar kontraknya, tetapi gaji Andik mereka yang bayar," Jelasnya.

Saleh menambahkan sebelum melepas Andik pihaknya akan mencarikan agen terlebih dahulu guna menjaga Andik selama berada di luar negeri. "Masih sempatlah karena bursa transfernya buka Januari," tukas Saleh.

Kecewa Dengan Sepakbola Indonesia, Diego Ingin Bermain di Belanda

Diego Michiels angkat bicara soal dualisme kompetisi yang ada di Indonesia sekarang. Pemain naturalisasi itu mengaku kecewa tak bisa masuk tim nasional. Diego bermain untuk klub Pelita Jaya yang mengikuti Liga Super Indonesia, bukan liga di bawah PSSI.

“Saya kecewa karena tujuan awal saya ke Indonesia ingin bermain di tim nasional,” kata Diego saat ditemui di Surabaya, Minggu, 19 Desember 2011.

Pemain bertahan jebolan Divisi II Liga Belanda Go Ahead Eagles itu memutuskan hijrah ke Indonesia untuk memperkuat tim Garuda Muda setelah lolos seleksi awal tahun 2011 kemarin. “Saya merasa menjadi orang Indonesia dan saya senang tinggal di Indonesia,” kata pemain yang memiliki darah Indonesia dari ayahnya, Robbie Michiels.

Menurut dia, adanya dua kompetisi di Tanah Air terjadi karena pengusaha-pengusaha yang memimpin PSSI maunya bekerja sendiri–sendiri. “Alangkah bagus jika mereka bisa bekerja sama memajukan sepak bola,” kata pemain berambut gaya rambut mohawk ini.

Saat ini Diego memilih berkonsentrasi dengan The Young Guns. “Sekarang, saya fokus bermain di Pelita dan berusaha membawa tim ke level yang lebih bagus,” kata pemain kelahiran Deventer, Belanda, 8 Agustus 1990 itu.

Diego berambisi suatu saat nanti bisa bermain di klub besar di Belanda, Feyenoord Rotterdam, yang menjadi impiannya sejak kecil. “Saya ngefansdengan klub itu dan ingin bermain di sana,” ujarnya.

Pemain Muda Indonesia di Amerika Serikat Diminati Persija dan Persebaya

Di tengah pergolakan di tubuh PSSI, dua klub Indonesia Primer League (IPL) yaitu Persija dan Persebaya mencoba mengundang Claudius Dipo Alam untuk melakukan trial di klub mereka.

Seperti yang diketahui, Dipo Alam adalah pemain Indonesia yang mencoba berkarir di Amerika Serikat. Pemain yang kini berusia 22 tahun tersebut pernah memperkuat klub Legends FC dan Turbo FC, dan ia juga pernah menjalani trial di Chivas USA U-17 dan Chivas USA U-19.



Dengan karirnya yang cukup mentereng sebagai pemain Indonesia di luar negeri, Persija dan Persebaya mencoba untuk menggaetnya. Persija, melalui CEO Pintor P. Gurning, bahkan telah mengirim surat resmi kepada Dipo untuk mengundangnya melakukan trial, berikut isi suratnya:

Dear Dipo,

We writing to you regarding our offering for trail in Persija Jakarta for 2nd round Indonesian Premiere League competition season 2011/12 in March based on schedule. Persija will make a player selection for 2nd window transfer. We hope this letter make a good relation in the future.

Looking forward for your reply and thanking you for your attention.

Sincerely yours,

Pintor P. Gurning
CEO of PT. Persija Jaya



Namun, Dipo Alam menyatakan bahwa dirinya belum memastikan akan mengambil tawaran tersebut, karena dia masih berusaha untuk masuk ke tim Universitas New Mexico. Dipo berjanji akan memberikan kepastian jawabannya tahun depan.



New Mexico sendiri adalah klub yang baru meraih gelar juara pada bulan November 2011 kemarin. New Mexico meraih gelar juara dengan mencatatkan rekor 20 pertandingan tidak terkalahkan di sana.

"Saya senang berada di sini, saya di New Mexico sekarang, berusaha untuk masuk ke tim karena New Mexico adalah juara tahun lalu. Dan mengenai Persija, saya berpikir untuk mengambil tawaran tersebut dan mencoba bermain di Indonesia agar lebih dekat dengan keluarga," kata Dipo.

"Persebaya melalui Llano [Mahardika] juga telah menghubungi saya untuk menjalani trial. Saya belum memutuskan apapun saat ini. Tetapi tahun depan saya akan memutuskan di mana saya akan tinggal."

FIFA : ISL Ilegal

Gembar-gembor PSSI bahwa Liga Super Indonesia (LSI) adalah liga ilegal ternyata benar. Sebab, FIFA mengatakan bahwa kompetisi Indonesia yang sah dan legal saat ini adalah yang dikelola PSSI, yakni Liga Primer Indonesia (LPI).

Demikian disampaikan Departemen Media FIFA, dalam emailnya yang dikirim kepada wartawan Republika Abdullah Sammy, Selasa (20/12).

Dalam email tersebut diungkapkan bahwa FIFA telah melakukan pertemuan dengan petinggi PSSI dan AFC terkait situasi terkini di PSSI. 

Surat bersama FIFA dan AFC tersebut akan segera dikirim pada akhir minggu ini. Hal itu dilakukan karena FIFA dan AFC sangat berhati-hati dalam menganalisis kondisi atau polemik di PSSI.

"Merujuk pasal 18 statuta FIFA, PSSI harus mengontrol semua kompetisi dan harus mengambil tindakan terhadap liga ilegal seperti ISL," tulis Departemen Media FIFA.

Pemain ISL Tidak Disertakan Lawan PSV

Pemain sepak bola yang tampil di Liga Super Indonesia kemungkinan tidak akan dipanggil memperkuat tim Indonesia Selection saat melawan PSV Eindhoven, 9 Januari 2012 mendatang. Hal itu disampaikan koordinator tim nasional, Bob Hippy, di Hotel Sultan, Senin, 19 Desember 2011.

"Sesuai aturan, hanya pemain yang bermain di kompetisi resmi yang akan bermain untuk tim nasional. Kalau di luar itu, kan, bukan urusan saya. Saya hanya punya satu istri yang akan diurus. Saya tidak akan urus tetangga," kata Bob Hippy memberi analogi.

Bob belum mau merinci komposisi pemain dan pelatih yang akan memperkuat tim Indonesia Selection saat melawan juara Liga Belanda 21 kali itu. "Belum tahu. Dua hari ini mungkin akan dibicarakan. Siapa yang akan bermain dan siapa yang akan melatih," katanya.

Bob juga enggan menanggapi pernyataan promotor yang menginginkan pemain langganan timnas Indonesia untuk masuk ke tim Indonesia Selection. Seperti diberitakan sebelumnya, mayoritas pemain langganan timnas, seperti Bambang Pamungkas, Cristian Gonzales, atau Firman Utina bermain di kompetisi Liga Super yang dinilai ilegal oleh PSSI.

"Pada dasarnya kami ingin pemain terbaik Indonesia yang bermain melawan PSV Eindhoven. Itu ada di kontrak yang kami buat," kata promotor, S.T Arasu.

Arasu mengaku tidak ingin mencampuri kebijakan internal PSSI yang melarang pemain LSI untuk memperkuat tim nasional. Promotor, menurutnya, menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI untuk memilih pemain melawan PSV Eindhoven meskipun pada dasarnya menginginkan pemain langganan timnas seperti Bambang Pamungkas memperkuat tim. "Kalau ternyata bukan pemain terkenal Indonesia yang melawan PSV, mungkin kami akan evaluasi kontrak," ujar Arasu lagi.

PSV direncanakan akan bermain melawan tim Indonesia Selection pada 9 Januari 2012 dan menghadapi Jakarta Selection pada 12 Januari 2012. Dalam proposal yang diajukan promotor, mereka meminta PSSI memasukkan pemain terkenal Indonesia. Selain itu, promotor juga berencana memasukkan mantan pemain tim nasional Inggris, Andy Cole, dan penyerang tim nasional Malaysia, Safee Sali, untuk memperkuat tim Indonesia Selection agar menarik penonton.

"Itu kan proposal mereka (promotor). Mereka menyarankan. Keputusan kan ada di pelatih yang akan kami tunjuk nanti," kata Bob Hippy.

PSV saat ini berada di peringkat kedua Eredivisie Belanda, berjarak satu poin dari pimpinan klasemen, AZ Alkmaar. Sesuai kontrak, dalam kunjungan ke Indonesia, mereka akan membawa pemain tim utama, seperti Orlando Engelaar, Ola Toivonen, Wilfred Bouma, dan Andreas Isaksson. Tim akan dipimpin langsung pelatih kepala, Fred Rutten, dan didampingi asisten Philip Cocu, yang merupakan mantan pemain timnas Belanda.

Andy Cole Perkuat Indonesia Lawan PSV Eindhoven

Mantan pemain tim nasional Inggris, Andy Cole, direncanakan akan memperkuat tim Indonesia Selection'saat menghadapi klub Belanda, PSV Eindhoven, di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 9 Januari 2012. Satu pemain asing lain yang ditambahkan ke tim Indonesia adalah penyerang tim nasional Malaysia, Safee Sali.

"Kami ingin pertandingan nanti menjadi pertandingan serius bagi PSV Eindhoven. Makanya, kami menambah dua pemain itu untuk memperkuat Indonesia dan menarik penonton," kata ST Arasu, promotor pertandingan dari Saujana Media, di Hotel Sultan, Senin, 19 Desember 2011.

Arasu memastikan PSV akan diperkuat pemain inti, seperti penyerang Ola Toivonen, penjaga gawang Andreas Isaksson, dan gelandang Orlando Engelaar. "Kami sudah menyepakati itu di dalam kontrak. Mereka akan bermain dengan tim utama," Arasu menambahkan.

Tapi, Arasu enggan merinci total biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan juara Liga Belanda sebanyak 21 kali itu. "Yang pasti, dua pertiga dari biaya total terpakai untuk mendatangkan mereka, mulai dari tiket mereka, hotel, dan kebutuhan lainnya," kata Arasu.

Selain melawan Indonesia Selection, PSV juga akan menghadapi Jakarta Selection pada 12 Januari 2012 di Stadion Gelora Bung Karno. Kemudian, mereka akan menggelar coaching clinic. Pelatih PSV, Fred Rutten, juga akan berdiskusi dengan beberapa pelatih lokal.

"Tapi kami belum memutuskan pelatih lokal yang akan ikut diskusi itu. Selain itu, kami juga akan memilih dua pemain di bawah usia 19 tahun untuk ikut berlatih bersama tim PSV selama lima hari di Jakarta," ujar Arasu.

PSV pernah mengunjungi Indonesia pada 1988. Saat ini tim itu menempati posisi kedua Eredivisie Belanda di bawah AZ Alkmaar dengan selisih satu poin. Pada pertandingan terakhir di liga, klub itu menang 5-1 melawan Heerenveen.

RD Dipastikan Berlabuh ke Pelita Jaya

Tanda tanya besar seputar Rahmad Darmawan pascamundur dari pelatih tim nasional U-23 akhirnya mulai terkuak. Meski tanda tangan kontrak secara resmi belum dilakukan,  klub milik keluarga Bakrie, Pelita Jaya, mengaku mantan pelatih tim nasional U-23 itu sudah setuju bergabung dengan The Young Guns untuk dua musim ke depan.

“Kami sudah dapat persetujuan dari Coach Rahmad. Insya Allah, tanda tangan kontrak akan dilakukan pada 13 atau 14 Januari mendatang,” kata Direktur Pelita Jaya Karawang Rahim Soekasah saat dihubungi melalui telpon selulernya, Senin 19 Desember 2011.

Rahim mengatakan Rahmad akan dikontrak untuk dua tahun. “Targetnya juara liga,” katanya. Namun target itu tidak ditetapkan di tahun pertama atau tahun kedua. “Kalau target bisa dicapai di tahun pertama itu semakin bagus.” Pelita Jaya kini mengarungi Liga Super Indonesia yang menurut PSSI ilegal.

Rahmad akan diberi kewenangan penuh dalam menangani Pelita. “Ia juga berhak mengganti pemain sesuai dengan keinginannya. Tapi untuk sekarang belum ada pembicaraan ke arah sana,” kata Rahim menjelaskan.

Untuk mendapatkan persetujuan Rahmad, Rahim mengaku turun langsung. Karena mengenal sejak masih menjadi pemain, Rahim mengaku tidak mengalami kesulitan dalam mendekati mantan pelatih Persipura Jayapura, Sriwijawa FC, dan Persija Jakarta itu. “Sudah puluhan tahun saya kenal Rahmad,” katanya.

Rahmad Darmawan mundur tepat di tengah kisruh yang melanda PSSI. PT Liga Indonesia yang dicabut kewenangannya mengelola liga oleh PSSIngotot menjalankan Liga Super. Adapun PSSI menunjuk pengelola liga baru yang menggulirkan Indonesian Premier League. Saat mundur, Rahmad mengaku alasannya karena gagal membawa timnas merebut medali emas seperti yang ditargetkan PSSI. Sempat juga terdengar kabar dia akan berguru kepelatihan di luar negeri.

PSSI Siapkan Pelatih Klub IPL untuk Tangani Timnas

PSSI mulai menggodok sejumlah nama untuk diproyeksikan sebagai pelatih tim nasional. Ada kemungkinan pelatih yang terpilih nanti adalah mereka yang berkiprah di Indonesian Premier League (IPL).

Diterangkan Koordinator Timnas Bob Hippy, pihaknya berencana memanggil sedikitnya 20 pelatih untuk membicarakan masa depan timnas, antara lain untuk mencari pengganti Rahmad Darmawan yang tidak akan bertugas lagi sebagai arsitek timnas U-23 per Januari.

"Pertemuan ini untuk membahas program-program timnas sekaligus mereka mempresentasikan program mereka bila menjadi pelatih timnas. Nantinya di antara mereka akan dipilih sebagai pelatih timnas di kelompok umur yang berbeda," ujar Bob kepada wartawan di Hotel The Sultan, Jakarta, Senin (19/12/2011).

Saat ditanya siapa saja calon pelatih-pelatih tersebut, ia mengisyaratkan figur dari klub-klub yang saat ini bermain di IPL atau yang berada dalam naungan PT. Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

"Tentunya dari yang ready stock. Istilahnya, saya punya istri, tidak mungkin ambil istri tetangga. Saya tidak akan memilih pelatih lain kecuali pelatih IPL," jawabnya.

Beberapa nama yang hampir dijadikan kandidat adalah pelatih Semen Padang Nil Maizar, pelatih Madiun Putra Hanafi, eks arsitek Manado United M. Al Hadad, serta dua asisten pelatih U-23, Aji Santoso dan Widodo C. Putra. 

Pertemuan tersebut akan diadakan pada hari Selasa (20/12) besok di Hotel Century. Setiap kandidat akan diberi kesempatan untuk memaparkan visi misi dan program-programnya. 

"Kami ini sebagai penyeleksi saja. Keputusan kami serahkan pada Komite Eksekutif PSSI," jelas Bob.

Djohar Arifin = Boneka Pajangan

Mantan pemain Persipura Jayapura Jack Komboy menilai, kinerja PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin saat ini justru lebih buruk dibanding era kepemimpinan Nurdin Halid.

"Dahulu menyebut pengurus lama kinerjanya buruk, padahal, pengurus PSSI yang sekarang ini tidak lebih baik dari pengurus lama di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. Bahkan saya melihat pengurus sekarang lebih buruk lagi karena tidak bisa menyelesaikan konflik yang terjadi," katanya, Kamis (15/12).

Jack Komboy menilai, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin tak ubahnya boneka yang hanya sebagai pajangan karena ada aktor tertentu yang menggerakkannya dari belakang layar.

"Ketua Umum PSSI hanya boneka dan pajangan saja. Ada aktor yang menggerakannya dari belakang layar. Aktor inilah yang mengacaukan sepak bola Indonesia seperti sekarang ini. Saya tidak perlu menyebutkan namanya, namun saya yakin semua juga sudah tahu siapa dia," ujarnya.

Dikatakannya, langkah terbaik untuk menuntaskan semua kisruh yang terjadi guna menyelamatkan sepak bola Indonesia adalah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

"Bukan tidak mungkin hal itu akan terjadi mengingat peserta Liga Super Indonesia (LSI) lebih banyak dibanding Liga Prima Indonesia (LPI)," ucapnya.

Ia melihat PSSI sudah ditunggangi kepentingan politik tertentu yang menyebabkan adanya dualisme kompetisi di Indonesia. Harusnya ini tidak boleh terjadi.

"Kalau politik sudah masuk ke dalam ranah sepak bola, maka sepak bola akan hancur," tutur Jack Komboy yang kini menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP).

Dia juga mengatakan, Komisi E DPRP yang membidangi Pemuda dan olahraga, sangat mendukung dilakukannya KLB demi menyelamatkan sepak bola tanah air.

Bernhad Limbong : Pelatih ISL Dilarang Melatih Timnas

Tidak hanya pemain, namun kali ini pelatih yang berlaga di kompetisi yang dikelola PT Liga Indonesia (PT LI), Indonesia super league (ISL) dan Divisi Utama, mendapatkan larangan untuk menukangi tim nasional Indonesia.

Maklum saja, dua kompetisi tersebut, tidak diakui PSSI. Hal tersebut, secara tegas disampaikan penanggung jawab tim nasional Indonesia, Bernhard Limbong.

"Pada intinya, PSSI ingin bersikap tegas. Jangankan pemainnya, pelatih yang berasal dari kompetisi PT LI, juga tidak boleh menangani tim nasional Indonesia," kata Limbong kepada Bola.net, di Stadion Mini Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/12/11).

"Kita harus berpegangan kepada statuta, yakni pasal 79 ayat 1, statuta FIFA. Sekali lagi kami (PSSI) tegaskan, kompetisi PT LI itu ilegal," tukasnya lagi.

Statuta yang dimaksud Limbong yakni berbunyi, "Pemain atau tim yang terafiliasi dengan Anggota atau anggota sementara Federasi dilarang bertanding atau melakukan hubungan olahraga dengan pemain atau tim yang tidak terafiliasi dengan Anggota atau anggota sementara Konfederasi."

2012, Madrid Buka Akademi Sepakbola di Indonesia

Kabar menggembirakan datang dari klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Los Blancosrencananya tahun depan akan membuka akademi sepakbola untuk anak-anak di Indonesia.

Hal itu dilontarkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang menyambut gembira langkah dari juara sembilan kali Liga Champions itu.

“Real Madrid telah setuju untuk membuka sekolah sepakbolanya tahun depan, meskipun kami tidak tahu persis kapan. Kami sangat terbuka bekerja sama dengan klub-klub Eropa,” ujar Andi seperti diberitakan AFP, Sabtu (17/12/2011).

Proyek ini akan didanai oleh yayasan Real Madrid sebagai bagian tanggung jawab sosial perusahaan klub yang bekerja sama dengan International Social Sports Development Foundation.

Andi berharap sekolah-sekolah akan menciptakan peluang bagi para pemain Indonesia untuk bermain di liga Eropa. Seperti yang telah dilakukan oleh Arthur Irawan yang sekarang bermain untuk klub Espanyol.

“Ini seperti transfer teknologi, di mana kami bisa belajar banyak tentang metode latihan sepakbola di Eropa,” tambahnya.

Real Madrid akan membuka beberapa sekolah di antaranya di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Termasuk di ujung timur Indonesia, yaitu di Jayapura. Di mana di tanah Papua, banyak menghasilkan para pemain potensial.

Los Merengues bukan klub yang pertama yang membuka akademi sepakbolanya di Indonesia. Sebab AC Milan, Liverpool, dan Arsenal telah lebih dulu membuka peluang anak-anak bertalenta Indonesia untuk bergabung.

Saleh Mukadar : Pemain Divisi Satu Bakal Jadi Penyuplai Pemain Timnas

PSSI melalui Deputi Sekretaris Jenderal Bidang Kompetisinya, Saleh Mukadar resmi membuka Divisi Satu. Dalam sambutannya, Saleh berharap nantinya kompetisi tersebut melahirkan bibit-bibit untuk memperkuat timnas Indonesia.

Seperti yang diketahui, sejak musim ini, Divisi satu memiliki format baru. Tak seperti musim-musim sebelumnya, Divisi Satu saat ini hanya diperuntukkan untuk pemain Under 23 (U-23).
Perubahan ini sendiri punya tujuan. Salah satu yang paling utama yakni untuk melahirkan pemain-pemain yang nantinya bermuara pada timnas Indonesia.

"Tak menutup kemungkinan dari kompetisi itu akan lahir pemain yang bisa memperkuat tim nasional," kata Saleh usai membuka Divisi Satu, yang di dalamnya juga mempertemukan Persikasi Kabupaten Bekasi melawan Persikad Kota Depok di stadion Mini Tambun, Bekasi, Jumat (16/12).

Sebenarnya tak hanya di buka dengan laga antara Persikasi melawan Persikad, Divisi Utama hari ini juga dibuka di tujuh kota berbeda. Di Banyuwangi ada laga yang mempertemukan Persibas Banyuwangi melawan Persik Kuningan, di Kotabatu mempertemukan Persekoba Kotabatu melawan Persekabpas Pasuruan, di Purbalingga ada laga yang mempertemukan Persibangga melawan PSB Bogor, di Blora mempertemukan Persikaba Blora melawan Persebi Boyolali, di Kutai Timur ada laga Persikutim melawan Persipon Pontianak. Tak ketinggalan, di Tomohon ada laga antara PSKT Tomohon melawan Persipal Palu.

"Mestinya di delapan kota, tapi laga lainnya akan menyusul. Jadi, untuk saat ini kami sudah mempertemukan 14 klub di Divisi Satu," jelas Saleh. "Divisi Satu sendiri akan diikuti 66 klub. Ke-66 klub tersebut dibagi ke dalam 12 grup," sambungnya.

Tak hanya merubah format pemain yang tampil di Divisi Satu, untuk perangkat pertandingan seperti wasit, PSSI juga melakukan perubahan. Jika di musim lalu jasa wasit dibayar tim tuan rumah, tak demikian untuk musim ini. Jasa wasit sepenuhnya ditanggung oleh PSSI.
"Wasit dan perangkat pertandingan saat ini yang bayar kami. Hal ini agar keputusan wasit di lapangan tak berpihak pada tuan rumah,"jelas Saleh.

Pecat Wim Rijsbergen, PSSI Panggil Ivan Kolev

Penanggung jawab Timnas Indonesia,Bernhard Limbong, membenarkan jika pelatih asal Bulgaria, Ivan Venkov Kolev, menjadi bidikan untuk menangani Garuda Senior.

Menurut Limbong, nama Kolev mencuat lantaran mundurnya Rahmad Darmawan dari posisi pelatih Timnas U-23.

"Semula, kami menginginkan Rahmad Darmawan yang menangani Timnas senior untuk menggantikan Wim Rijsbergen. Namun, karena Rahmad mundur, kami harus segera menyiapkan penggantinya," terangnya kepada Bola.net.

Kolev bukanlah sosok baru bagi insan sepak bola Tanah Air. Dirinya pernah menangani Indonesia di Piala Asia 2004 dan 2007. Kolev menjadi pelatih asing ke-13 yang pernah membesut Indonesia sejak PSSI didirikan pada 1930.

Pelatih kelahiran Sofia, Bulgaria, 14 Juli 1957, pertama kali menangani Indonesia pada 2002. Ketika itu, dirinya menggantikan Benny Dollo yang melatih Indonesia sejak 2000/2002. Bendol diganti karena gagal memberikan prestasi bagi Indonesia di Pra-Piala Dunia 2002.

"Namun, itu belum final, masih perlu pembahasan serius dengan para pengurus PSSI," lanjutnya.

Mencuatnya nama Kolev, seakan menegaskan kabar jika Wim benar akan didepak dari posisinya seusai Pra-Piala Dunia 2014. Pasalnya, sepanjang penyisihan Grup E, Wim belum mampu memberikan hasil menggembirakan.

Lima pertandingan yang sudah dijalani Bambang Pamungkas dan kawan-kawan, selalu menelan kekalahan. Kini, tim Merah Putih masih memilik sisa satu pertandingan penyisihan di Grup E melawan Bahrain, 29 Februari 2012.

"Wim memang akan diganti setelah lawan Bahrain. Tapi sekali lagi, Kolev baru sebagai kandidat. PSSI belum memberikan keputusan atau menempuh langkah apapun untuk mendatangkannya," pungkasnya.

Inilah Alasan Mundur RD Dari Timnas

Keputusan mundur Rahmad Darmawan dari jabatan pelatih Tim Nasional Indonsia U-23 menimbulkan spekulasi beragam dari sejumlah pihak. Pasalnya, meski gagal meraih target merebut medali emas SEA Games 2011 lalu, sosok pelatih yang akrab disapa RD tersebut masih dipercaya oleh PSSI untuk memimpin skuad Garuda Muda. 

Kegagalan RD juga tidak mengundang cibiran atau cemoohan dari suporter Indonesia. Bahkan masyarakat menilai sosok RD telah mampu mengangkat permainan skuad timnas Indonesia menjadi lebih baik. Bahkan sebagian pihak menilai RD layak untuk memimpin timnas Senior.

Dalam wawancara khusus dengan VIVAnews, Rabu, 14 Desember 2011, RD membeberkan secara gamblang alasannya mundur dari pelatih tim nasional. Selain karena gagal meraih medali emas SEA Games 2011, RD juga mengaku kebijakan PSSI melarang merekrut pemain ISL ke dalam skuad timnas.

"Gagal meraih medali emas (SEA Games 2011) yang sangat diharapkan memang memiliki dampak besar. Usai kalah di final, saya sebenarnya dalam 1 hingga 2 hari sudah mau membuat keputusan mundur. Tapi itu saya urungkan," ujarnya.

Keinginannya mundur menguat kala dirinya dipercaya menangani Timnas Selection untuk menghadapai klub Amerika Serikat, LA Galaxi. Pasalnya, PSSI sempat melarang dirinya untuk merekrut pemain ISL ke dalam skuad Timnas -- meski kemudian Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin menganulir larangan tersebut.

"Saya sempat kembali ingin mundur, karena tidak boleh  panggil pemain dari salah satu kompetisi (untuk menghadapi LA Galaxi) oleh PSSI. Kalau seperti ini situasinya, saya menyerah. Tapi akhirnya Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin mempersilahkan saya mengambil pemain terbaik dari mana saja," paparnya.

Pengalaman tersebut menjadikan ganjalan tersendiri bagi sosok RD. Apalagi tidak lama berselang, Djohar Arifin malah menegaskan jika pemain ISL tidak boleh memperkuat timnas, mengacu kepada Statuta FIFA. Hal tersebutlah yang memperkuat RD untuk mengakhiri kerjasamanya bersama Garuda Muda.

"Karena saya selalu memegang ucapan beliau (Djohar Arifin) saat saya pertamakali menangani skuad SEA Games. Bahwa setiap warga negara berhak dan mempunyai kesempatan yang sama untuk membela negara. Oleh karenanya, saat itu saya panggil pemain IPL yang dulu dilarang PSSI, seperti Bachdim dan Kim," tambahnya.

"Tapi kemudian keluar statemen dari Ketua Umum PSSI jika pemain kompetisi tertentu tidak dapat bergabung ke timnas. Dengan perkembangan ini, maka saya berpegang dengan komitmen yang pernah saya ucapkan usai Final SEA Games 2011,". 

"Bahwa pelatih harus diberi kewenangan mutlak untuk bisa menjalankan tugas memilih pemain yang terbaik tanpa lihat dari mana pemain itu berasal. Kalau larangan itu terjadi, maka pelatih tidak akan dapat melakukan tugas dengan maksimal. Dan kalau terjadi, saya akan menolak dan mundur dari pelatih timnas,".

Mantan pelatih Persija tersebut sebenarnya mencoba untuk meminta penjelasan langsung kepada pengurus PSSI terkait pertimbangan yang mendasari larangan tersebut. Namun sayangnya dalam pertemuan di Jenggala (rumah Arifin Panigoro), tidak menghasilkan jawaban yang memuaskan bagi RD.

"Saya coba memanfaatkan pertemuan di Jenggala untuk bertanya. Tapi tidak ada jawaban yang kongkret dari pengurus, semua jawaban mengambang. Mereka lebih sering bicara program jangka panjang," pungkasnya.

Nama-nama Kandidat Pengganti RD

Pelatih Semen Padang Nil Maizar masuk ke dalam salah satu nominasi pelatih timnas U-23 menggantikan Rahmad Darmawan (RD) yang telah menyatakan pengunduran diri secara efektif pada 13 Januari 2012.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (14/12) penanggung jawab tim nasional Bernhard Limbong mengungkapkan, calon pelatih timnas U-23 harus memiliki kemampuan minimal setara dengan Rahmad.

Limbong menegaskan, pengganti RD, sapaan Rahmad, nantinya bukan dari mancanegara, melainkan pelatih lokal. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari jenjang menuju timnas senior.

"Penggantinya bisa pelatih Semen Padang [Nil Maizar]. Selain dia, Aji [Santoso] mumpuni. Widodo [C Putro] juga mumpuni. Penggantinya nanti dari keputusan komite eksekutif," ujar Limbong.

"Aji dan Widodo sudah menyerap teknik dan taktik yang dipakai Rahmad, walau tidak 100 persen," sambungnya lagi.

"Kami akan menggelar rapat awal tahun depan untuk mencari pengganti Rahmad. Yang pasti harus pelatih lokal, dari negeri sendiri, supaya nanti bisa menjadi pelatih timnas senior," tandas dia.

RD Fans Berat Sule


Mantan Pelatih Tim Nasional Indonesia U-23, Rahmad Darmawan mengaku sebagai salah seorang fans berat komedian asal Bandung, Sule. Pelatih yang akrab disapa RD ini mengaku ingin memiliki kemampuan menghibur masyarakat seperti yang dimiliki Sule.

RD pernah tampil bersama Sule dalam satu acara komedi yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi Indonesia beberapa waktu lalu. Dalam acara tersebut, RD mampu mengimbangi candaan yang dilontarkan Sule dan kawan-kawan. Alhasil RD pun kembali diundang dalam acara yang sama.

"Saya fans berat Sule. Saya ingin seperti Sule, jadi saya mencoba "gila" seperti dia (saat tampil di acara komedi bersama Sule). Dan ternyata saya diundang lagi di acara itu," ujar RD tersenyum kala berbincang dengan VIVAnews, Rabu, 1 Desember 2011.

Kesuksesan Tim Nasional Indonesia U-23 meraih medali perak SEA Games 2011 turut mengangkat kepopuleran sosok Rahmad Darmawan. Pria yang akrab disapa RD ini memang merupakan arsitek Egi Melgiansyah dan kawan-kawan hingga mampu tampil gemilang.

Meski saat ini sudah resmi mengundurkan diri dari jabatan pelatih, bukan berarti kesibukan RD  berkurang. Pelatih kelahiran Metro, Lampung tersebut bahkan saat ini cukup disibukkan dengan undangan tampil di sejumlah tayangan televisi. Salah satunya menjadi bintang tamu dalam sebuah acara komedi yang dibintangi oleh Sule.
Namun RD mengaku menjadi bintang tamu di acara komedi hanya sekedar untuk mengisi waktu luang. mantan pelatih Persija itu pun mengungkapkan setelah lepas dari jabatan timnas, dirinya mempertimbangkan untuk fokus melanjutkan kursus kepelatihan atau kembali melatih sepakbola.
Hingga saat ini, RD mengaku telah dipinang oleh 3 klub lokal. "Saya belum memutuskan. Masih ragu apakah lanjut melatih atau sekolah lagi," pungkasnya.

Wim Diganti Februari 2012

Posisi Wim Rijsbergen sebagai pelatih tim nasional Indonesia mulai digoyang. Penanggung Jawab Timnas Bernhard Limbong mengatakan, ada kemungkinan Wim bakal diganti setelah pertandingan terakhir timnas pada Pra-Piala Dunia 2014 melawan Bahrain, Februari mendatang.

"Kalau diganti mungkin setelah 29 Februari biar sampai tuntas dulu sehingga tidak ada prasangka macam-macam. Menentukan pelatih apa susahnya sih, sehari dua hari juga kelar itu urusan," kata Limbong kepada wartawan, Rabu (14/12/2011).

Rencana pergantian Wim sebenarnya sudah menjadi isu hangat sejak lama. Masalah ini kembali mencuat setelah Wim diberitakan mengalami gangguan usus. Masalah kesehatan inilah yang ditengarai sebagai alasan PSSI untuk mengeser Wim dari jabatan pelatih kepala timnas.

Ada beberapa rumor yang menyebutkan bahwa PSSI sudah menyiapkan satu nama pelatih asing untuk menggantikan Wim. Ia adalah Ivan Kolev, mantan pelatih timnas yang sempat gemilang pada Piala Asia 2007.

Joey Suk dan Van Dijk Tak Ingin Main di Indonesia

Joey Suk dan Sergio Van Dijk memang belum resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Namun, jika sudah resmi, mereka tak ingin berkarir di Liga Indonesia.

Proses naturalisasi kepada Joey Suk dan Van Dijk belum rampung. Rencananya mereka akan diambil sumpah di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia November lalu. Namun, hingga kini hal tersebut belum terwujud.

Empat pemain naturalisasi yang sudah resmi menjadi WNI adalah Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Jhonny van Beukering dan Tony Cussel. Keempat pemain tersebut resmi menjadi WNI ketika diambil sumpahnya di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Oktober lalu.

Iman Arif selaku Pengawal Proses Naturalisasi sebelumnya menjelaskan bahwa kedua pemain tersebut akan diambil sumpahnya akhir bulan ini. Alasan pengunduran ini dikatakan Iman karena masalah administrasi yang belum rampung. Namun, jika sudah resmi menjadi WNI, mereka tetap memilih bermain di luar negeri.

"Untuk saat ini, Joey Suk dan Sergio van Dijk bermain di luar negeri dan mereka akan tetap bermain disana meski sudah menjadi WNI," kata Iman dalam pesan singkatnya kepada INILAH.COM, Senin (12/12/2011) pagi.

Saat ini, Sergio Van Dijk bermain di Liga Australia bersama Adelaide United sedangkan Joey Suk bermain di Divis 2 Liga Belanda bersama Go Ahead Eagles, klub yang pernah diperkuat oleh punggawa timnas U-23, Diego Michiels.

Meski disebut sumpahnya akan diambil akhir bulan ini, Iman belum bisa memastikan tanggal berapa kedua pemain itu akan resmi menjadi WNI. "Saya belum tahu tanggal pastinya karena harus cek dulu ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia," tukasnya.